Inilah Jenis-Jenis Rumah Adat Lampung + Foto dan Filosofinya

Sandi Setia

foto rumah adat lampung

Rumah Adat Lampung – Setiap daerah memiliki adatnya masing-masing seperti tarian, budaya, daerah, kebiasaan, dan rumah adat. Kali ini, kita akan membahas tentang rumah adat yang berada di Lampung.

Saat masa orde baru, Lampung menjadi salah satu pilihan transmigran untuk berpindah tempat. Jadi, selain suku asli Lampung, suku Jawa, Bali, Sunda, dan Bugis juga menempati rumah adat yang berada di Lampung.

Walau ditempati suku lain dari berbagai penjuru Indonesia, namun keaslian suku asli Lampung masih tertahankan sampai sekarang. Salah satunya yaitu rumah adat.

Pengenalan Rumah Adat Lampung

rumah adat lampung nuwo sesat

Rumah adat Lampung bernama Nuwou Sesat, berasal dari 2 kata “Nuwou berarti rumah dan Sesat berarti adat. Fungsi utama dari rumah adat Nuwou Sesat ini adalah untuk balai atau tempat berkumpulnya seluruh warga.

Namun selain untuk menjadi tempat berkumpulnya warga, Nuwou Sesat berbentuk rumah panggung karena daerah tersebut dialiri oleh banyak sungai. Cara membuatnya mengikuti aliran sungai dengan pola yang rapat.

Berbentuk rumah panggung, rumah adat berguna juga untuk menghindari binatang buas. Bangunannya pun dibuat kokoh dan tahan gempa, karena sejak dahulu masyarakat Lampung sudah mengenal apa itu gempa bumi, dengan itu mereka membuat rumah mereka tahan akan gempa bumi.

Dengan berbentuk rumah panggung, rumah adat Lampung memiliki tangga untuk akses keluar-masuk masyarakat pemilik rumah adat Lampung. Dilengkapi dengan emper kecil bernama anjungan yang selalu terlihat dibagian depan atau teras setiap rumah.

Anjungan tersebut berfungsi sebagai tempat bersenda gurau para masyarakat Lampung ketika sedang tidak ada kegiatan. Hanya berkumpul bersama tetangga dekat rumah. Rumah adat Lampung memiliki ciri khas yaitu memiliki payung diatas atapnya berwarna putih, kuning dan merah. Payung tersebut melambangkan tingkat tetua masyarakat Lampung.

Kini, fungsi utama rumah adat bukan lagi sebagai pertemuan penyimbang, namun hanya menjadi tempat tinggal biasa para masyarakat Lampung.

Macam-Macam Rumah Adat Lampung

nuwo balak rumah adat lampung

1. Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat

rumah adat lampung timur
kisahasalusul.blogspot.com

Menjadi ikon rumah adat Lampung, Sesat Balai Agung menjadi bangunan yang berfungsi utama sebagai tempat pertemuan para penyeimbang adat atau biasa juga disebut purwatin.

Ada tangga bernama Jambat Agung saat memasuki Balai Agung tersebut, biasa juga disebut Lorong Agung. Dibagian atas tangga ada payung berrwarna 3 macam yaitu putih, kuning, dan merah. Warna tersebut merupakan lambang kesatuan  masyarakat Lampung.

Payung putih melambangkan marga warga Lampung , payung berwarna kuning melambangkan tingkat sosial di desa, lalu payung berwarna merah melambangkan tingkat suku di desa.

Rumah adat ini juga memiliki lambang Garuda di atapnya karena hewan tersebut dipercaya menjadi kendaraan Dewa Wisnu pada jaman dahulu. Namun pada masa kini, lambang Garuda digunakan sebagai tempat duduk pengantin warga desa adat Lampung.

2. Rumah Adat Lampung Nuwou Balak Rumah Kepala Suku

rumah adat lampung barat

Nuwou Balak atau yang berarti rumah besar, digunakan sebagai tempat tinggal para penyeimbang adat atau kepala suku. Dengan ukuran 30×15 meter, bagian depan rumah adat ini biasa untuk menerima tamu atau hanya untuk bersantai.

Uniknya, rumah adat ini memiliki dapur yang terpisah dengan bangunan utama. Namun itu dihubungan dengan sebuah bangunan seperti jembatan.

Terbagi atas dua ruang pertemuan, satu untuk ruang pertemuan keluarga, dan delapan kamar tidur. Beberapa dari kamar tersebut milik istri ketua suku adat Lampung.

Didepan serambi terdapat tangga yang menghubungkan ke tanah atau keluar. Lalu disamping bawah tangga terdapat garang hadap yaitu tempat yang biasa untuk mencuci kaki sebelum suku Lampung masuk kedalam rumah demi menjaga kebersihan mereka.

3. Rumah Adat Lampung Nuwou Lunik

rumah adat lampung selatan

Beralih dari rumah kepala suku adat, Nuwow Lunik ini di peruntukkan untuk rakyat biasa desa Lampung. Ukurannya lebih kecil dibanding dengan Nuwow Balak rumah milik kepala suku adat. Tidak memiliki beranda dan serambi dibagian depan, namun terdapat tangga didekat pintu masuk yang berfungsi langsung ke tanah luar.

Memiliki bentuk yang lebih kecil dan sederhana dibanding dengan Nuwow Balak, rumah ini hanya terdapat beberapa kamar tidur saja dan dapurnya pun menjadi satu dengan bangunan utama.

Dalam bentuk atap, rumah ini memiliki bentuk yang seperti perahu terbalik atau kadang berbentuk limas.

Arti Bagian-Bagian Rumah Adat Lampung

nuwo sesat rumah adat lampung

Didalam bagian rumahnya pun terdapat bagian beberapa ruangan yang memiliki fungsi tersendiri di setiap ruangan tersebut. Antara lain:

  1. Pusiban, menjadi tempat utam dan resmi untuk mengadakan musyawarah antar penyimbang.
  2. Tetabuhan, tempat untuk menyimpan alat musik tradisional dan baju adat Lampung.
  3. Gajah Merem, tempat untuk para penyimbang beristirahat sejenak saat sedang melakukan Pepungan Adat.
  4. Kebik Tengah, tempat atau sebuah wadah untuk anak penyimbang tidur.
  5. Anjungan atau Serambi, terletak diluar ruang pasiban, biasanya ruangan ini untuk menyambut tamu kehormatan hingga kunjungan kecil untuk para purwatin.

Filosofi Rumah Adat Lampung

Memiliki fungsi yang unik dari beberap bagian rumah, salah satu yang menjadi keunikan dari rumah adat Lampung itu sendiri adalah beragam macam ornament yang terliat dipajang di bilik rumah mereka.

Ornament tersebut tidak sembarangan karena memiliki petuah yang berasal dari kitab kuno peninggalan dari leluhur Lampung yang bernama kitab Kuntara Raja Niti.

Kitab Kuntara Raja Niti memiliki beberapa prinsip yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat warga Lampung. Beberapa prinsip itu adalah:

  1. Pill-Pusanggiri. Prinsip perasaan malu ketika melakukan kesalahan atau perbuatan yang buruk baik itu menurut agama, norma, ataupun adat sekalipun.
  2. Juluk-Adek. Prinsip bagi siapapun yang telah menerima gelar adat, menjadi panutan dan teladan bagi yang lain.
  3. Nemui-Nyimah. Prinsip tentang selalu menjaga tali silaturahmi dengan siapapun dan selalu bersikap ramah dan sopan dengan tamu.
  4. Nengah-Nyampur. Prinsip tentang selalu bersikap dan menjaga hubungan baik dengan sosial dan masyarakat.
  5. Sakai-Sambaian. Prinsip selalu saling membantu dan gotong royong antar sesama manusia dalam setiap pekerjaan.
  6. Sang Bumi Ruwa Jurai. Prinsip tetap saling menghargai meskipun memiliki perbedaan. Prinsip ini telah menyatukan suku Sebatin dengan suku Pepaduan hingga kedua suku tersebut lebih menghargai satu sama lain. Begitu pula dengan sikap baik yang dimiliki masyarakat Lampung terhadap pendatang juga didasari atas prinsip tersebut.

Struktur Bangunan Rumah Adat Lampung

filosofi rumah adat lampung

Rumah adat Lampung dibangun dengan material batu berbentuk persegi. Lantainya terbuat dari papan, namun ada pula yang terbuat dari bambu. Dinding rumah adat Lampung terbuat dari papan kayu yang tersusun sejajar.

Pintu rumah adat Lampung terbuat dari kayu yang berbentuk setangkup ganda. Jendela pun berbentuk sama dengan pintu, namun ukurannya lebih kecil dibanding pintu. Dibagian depan rumah terdapat empat jendela yang dilapisi teralis kayu.

Atapnya memiliki ujung yang berpusat pada satu titik tengah dan terbuat dari kayu bulat yang bersusun sejajar dan berlapis tembaga. Bagian ujung ini pun diberi perhiasan, sesuai dengan selera pemilik rumah.

Demikian penjelasan tentang rumah adat Lampung yang memiliki fungsi dan bagian rumah yang unik di setiap bagian dalam rumahnya. Kita perlu melestarikan kebudayaan yang sudah menjadi adat dari suku-suku Indonesia.

`

Bagikan:

Sandi Setia

Suka jalan-jalan, mengamati, menulis dan berbagi pengalaman.

Leave a Comment