Jenis-Jenis Kopi Terbaik di Dunia, Indonesia Termasuk

Sandi Setia

Jenis-Jenis Kopi

Jenis-jenis kopi – Ketika kopi dibuat menjadi sebuah minuman, kopi adalah salah satu minuman yang memiliki rasa dan aroma yang khas. Apakah Anda termasuk salah satu orang yang menikmati kopi dan ingin mengetahui mengenai kopi secara lebih luas lagi?

Tentu saja dengan mengetahui mengenai jenis kopi, Anda akan lebih mengenali dan bisa menikmati kopi dengan pandangan yang berbeda dari sebelumnya.

Berdasarkan varietasnya, jenis kopi dibagi menjadi beberapa jenis.

Terdapat tiga jenis yang paling populer dan dikenal oleh banyak penikmat kopi, yaitu arabika, robusta, dan liberika.

Ketiga kopi tersebut adalah jenis yang paling dikenal dan banyak diperjual belikan oleh banyak orang. 

Jenis Kopi

1. Kobi Robusta

Berdasarkan taksonomi biologi, rabusta termasuk ke dalam salah satu subspesies Coffea canephora. Namun, karena sebagian besar varietas kopi canephora yang ditanam adalah jenis robusta. Sehingga, nama robusta lebih banyak digunakan dan dikenal oleh banyak orang.

Pada awalnya kopi robusta ditemukan di Kongo, salah satu negara yang ada di Afrika. Kopi robusta bisa tumbuh dengan baik pada suhu 21 sampai 24 derajat celcius di ketinggian 400 hingga 700 meter di atas permukaan laut. Biasanya, jenis kopi robusta membutuhkan waktu kurang lebih 10 bulan atau lebih untuk proses pembuahan sampai menjadi buah.

Baca: Manfaat Kopi Untuk Kesehatan

Kopi robusta memiliki kelebihan yaitu lebih tahan dari penyakit karat daun pada tumbuhan kopi. Namun, jenis ini memiliki rasa yang lebih pahit dan kurang mantap jika dibandingkan dengan jenis arabika. Kopi robusta memiliki harga yang lebih murah. Di Indonesia, kopi robusta juga dikenal sebagai kopi murah.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan kopi robusta, lebih dari 80% hasil kopi Indonesia merupakan kopi robusta. Aroma yang cenderung kasar dan kuat membuat kopi robusta lebih cocok dibuat menjadi minuman campuran, misalnya dicampur dengan cokelat atau susu.

Berdasarkan sejarah, kopi robusta didatangkan oleh Belanda ke Indonesia untuk menggantikan produksi kopi arabika yang pada saat itu sedang terserang hama karat daun. Robusta datang dengan ketahanan penyakit yang lebih baik daripada kopi arabika. 

Robusta tidak terlalu banyak dikembangkan seperti kopi arabika, sehingga robusta memiliki varietas yang lebih sedikit daripada arabika. Tetapi, ada beberapa varietas yang hadir dari hasil persilangan antara kopi arabika dan robusta. Harapan dari persilangan antara kedua kopi tersebut akan melahirkan kopi yang memiliki aroma arabika dan memiliki daya tahan seperti robusta.

Persilangan kedua jenis disebut juga sebagai varietas hibrida. Varietas dari hasil persilangan antara robusta dan arabika diantaranya adalah timor dan catimor.

2. Kopi Arabika

Arabika adalah jenis kopi yang paling populer di dunia dan merupakan kopi yang pertama kali ditemukan di Ethiopia. Kemudian, jenis ini disebarkan oleh bangsa Arab ke seluruh dunia. Karena hal tersebut, kopi ini dikenal dan diberi nama sebagai kopi arabika.

Perdagangan kopi di seluruh dunia di dominasi oleh kopi arabika sekitar 70%, sisanya adalah jenis kopi lainnya. Harga kopi arabika ini bisa dibilang mahal, hal tersebut dikarenakan budidaya dan perawatan tanaman kopi ini lebih susah.

Jenis kopi arabika adalah jenis yang paling disukai oleh mayoritas orang-orang, aroma yang dihasilkan dari kopi arabika juga lebih wangi. Beberapa varietas yang dihasilkan dari kopi arabika ini melahirkan kopi yang memiliki aroma unik.

Kopi arabika memiliki tingkat keasaman yang cenderung lebih tinggi daripada kafein yang terdapat dalam kopi tersebut.

Warna seduhan yang dihasilkan dari kopi arabika tidak terlalu kental daripada kopi lainnya. Terdapat dua varietas kopi arabika yang paling terkenal di seluruh dunia, yaitu typica dan bourbon. Typica bisa dibilang induk dari berbagai varietas arabika yang ada. Sementara itu, varietas bourbon adalah varietas kopi yang dibawa orang Perancis dari Yaman, kemudian ditanam di Pulau Bourbon.

3. Kopi Liberika

Mungkin, banyak orang yang sudah mengetahui mengenai jenis kopi arabika dan robusta. Namun, apakah Anda sudah pernah mendengar mengenai kopi liberika sebelumnya?

Ukuran dari buah kopi liberika cenderung lebih besar daripada kopi robusta dan arabika. Namun, setelah dilakukan penjemuran, bobot buah kering akan menyusut, sekitar 10% dari bobot basah buah kopi.

Tentu saja, penyusutan tersebut tidak disukai oleh petani yang akan membuat ongkos panen lebih mahal. Hal tersebut membuat produksi kopi liberika tidak terlalu ramai.

Hal tersebut sangat berpengaruh dengan tingkat produksi kopi, kopi liberika adalah jenis kopi yang tingkat produksinya paling rendah, kira-kira 2% dari produksi kopi di seluruh dunia.

Terdapat salah satu jenis kopi yaitu kopi excelsa. Namun, pada tahun 2006 excelsa dinyatakan sebagai salah satu subspesies dari kopi liberika. Kopi excelsa berasal dari Afrika Barat dan pertama kali ditemukan di dekat Danau Chad.

Kopi excelsa ini mudah di temui di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Indonesia. Topografi di sana sangat cocok dan mendukung untuk pertumbuhan kopi excelsa. 

Harga dan kualitas kopi excelsa memang masih sangat jauh jika dibandingkan dengan kopi arabika dan robusta. Tetapi, kopi excelsa ini tidak mudah diserang berbagai penyakit, sehingga masih banyak petani yang memilih untuk membudidayakannya.

Setelah mengetahui mengenai beberapa jenis kopi, Anda pasti ingin menikmati berbagai kopi tersebut untuk membedakan ciri khasnya masing-masing.

Setiap orang memiliki kesukaannya masing-masing, apakah Anda termasuk penikmat salah satu jenis saja atau menikmati kopi secara keseluruhan? Walaupun begitu, setiap harinya penikmat kopi akan selalu bertambah mencintai rasa dan aroma kopi.

Bagikan:

Tags

Sandi Setia

Suka jalan-jalan, mengamati, menulis dan berbagi pengalaman.